Minggu, Oktober 20, 2019

BATU JATUH DI KOLAM UNSIKA

Sekitar tahun 2007 an isu penegrian Unsika digulirkan. Isu ini disambut baik oleh segenap warga Unsika ketika itu, di pimpin langsung oleh para petinggi Yayasan Bapak Mayjen (Purn) Tayo Tarmadi dan Letjen(Purn) Kiki Syahnakri.

Saya sebagai anggota senat Universitas menyuarakan dan menyampaikan “kami sangat setuju terhadap penegrian unsika ini, tapi kami titip sampai “semut-semut”nya pun harus negeri”. Apa yang terjadi saat ini ? Status sebagai P3K saja belum ada kejelasan. Mau bertanya kepada siapa kami ini ? Pujangga mengatakan “tanya saja pada rumput yang bergoyang”. 

Belum lagi, Unsika sekarang “diserbu” para pemain baru dengan dalil PNS boleh masuk. Yang masuk darimana saja tentu tidak masalah. Yang jadi masalah adalah para oknum PNS yang haus jabatan dengan segala cara dilakukan dengan mengorbankan integritasnya. PNS yang berkompeten tentu sangat membantu untuk melakukan transfer knowledge terhadap warga Unsika yang lainnya (yang lama). 


Para pemain baru ini dalam istilah sholat adalah makmum masbuk, Makmum masbuk adalah makmum yang tertinggal gerakan salat Imam baik satu rakaat atau lebih dalam  salat jamaah. Yang jadi masalah adalah tiba-tiba masbuk langsung jadi Imam Sholat. Aneh memang, tapi inilah realitas yang ada, ini analogi saja. 

Unsika berubah status menjadi negeri bagaikan batu jatuh di kolam. menciptakan riak situasi baru yang tidak tercakup oleh aturan lama. Tentu para pimpinan Unsika dan pimpinan lainnya tidak bisa menanggapi semalam riak riak ini, karena memang bukan “sangkuriang”. Mungkin perlu bertahun-tahun untuk mengembangkan etika, harapan, dan hukum.

Pertanyaan nya, mau berapa tahun lagi masa transisi ini ? Ingat penegrian Unsika sejak 6 Oktober 2014, berarti kurang lebih sudah lima tahun sampai dengan sekarang. Semoga kita bahagia dengan situasi yang ada di Unsika saat ini. 

Semoga Bermanfaat Buat diri sendiri dan Orang Lain.

Senin, Maret 05, 2018

TINGKATAN PERSAHABATAN

Ada beberapa dosen yang bertanya kepada saya sebut saja perwakilan dosen tersebut namanya Pak Tis’ah.  Akhirnya terjadi dialog, berikut petikannya:

Pak Tis’ah : Sejak kapan Pak Eman bersahabat dengan Pak Edi dan Pak Rahmat serta yg lainnya ?
Pak Eman : Yahh...lumayan kurang lebih 18 tahun. Mengapa Anda bertanya itu ?
Pak Tis’ah : ahh...nggak Pak, spertinya Pak Eman enak  bersahabat dengan orang lain termasuk dengan Pak Edi dan Pak Rahmat.
Pak Tis’ah : apa sih...rahasianya..spertinya bapak enak banget bersahabat dengan mereka.
Pak Eman : Begini..supaya tahu saja, Pak Edi  dan Pak Rahmat itu serta yang lainnya... tak pernah marah-marah sama saya, kecuali marahnya karena Lillahi Ta’ala.
Pak Tis’ah : Marah karena Lillahi Ta’ala itu, Apa maksudnya ?
Pak Eman : Maksudnya... Pak edi dan pak rahmat kalau marah sama saya itu, sesunggunya supaya saya menjadi pribadi yang baik. Itu pun di lakukan dengan cara-cara baik.
Pak Tis’ah : Cara-cara baik nya seperti apa ?
Pak Eman : Beliau-beliau negur saya langsung, itu pun di lakukan di ruang tertutup, bukan ditempat umum atau banyak orang, karena beliau-beliau tahu persis tentang saya.
Pak Tis’ah : Tahu peris itu maksudnya apa pak ?
Pak Eman : Beliau-beliau itu (Pak Edi dan Pak Rahmat) sangat tahu..bahwa setiap orang itu punya harga diri, punya perasaan, punya pendidikan, punya kehormatan yang wajib dan perlu di lindungi...
Pak Tis’ah : Ooohh..iya ya...Super Sekali (sambil menirukan Mario Teguh). Ngomong-ngomong pernah gak bapak dimarahin orang ?
Pak Eman : Ya..seingat saya....pernah sih.
Pak Tis’ah : Kayak gaimana tuh Pak ?
Pak Eman : Sakit sih....sakitnya nya tuh disni..he..he.. Tapi ya sudah... Ya..saya anggap biasa saja , bukan subtansi...karena yang dipersoalkannya bukan akidah. Saya nggak layani, ngapain.. ngelayanin yang suka marah-marah, mending pergi saja...ngopi..he..he.. Yang susah itu melawan diri sendiri supaya tidak marah. Jadi itulah yang menjadi persahabtan saya itu indah sekali...
Pak Tis’ah : Ok. Ok. Ok lah kalau begitu Pak. Kira kira apa yah... kesimpulannya obrolan ini.
Pak Eman : Begini, secara teori...persahabatan itu ada tiga tingkatan:
1. Persahabatan karena dunia, maka ini akan luntur seiring dengan hilangnya sebab.
2. Persahabatan karena kemaksiatan, maka ini akan berbalik menjadi permusuhan.
3. Persahabatan karena nilai agama (riligius) , maka ini akan kekal baik di dunia maupun di akhirat.
Menurut seorang penyair: Jangan kau bertanya tentang seseorang, tapi tanyalah tentang sahabatnya atau temannya, karena setiap teman itu mengikuti jejak temannya.
Pak Tis’ah : Ok. Trimakasih ya pak atas waktunya, semoga obrolan ini bermanfaat.
Pak Eman : Ok sama sama..semoga kita bisa menjalin persahabtan di dunia dan akhirat..Aamiin.


Referensi

Rabu, November 21, 2012

JATI DIRI EMAN SULAEMAN


Jati Diri Eman Sulaeman dapat dideskripsikan dengan  jelas  apa saja yang telah  saya  lakukan  yang  dapat dianggap sebagai prestasi  dan/atau  kontribusi  bagi pelaksanaan  dan  pengembangan  berbangsa dan bernegara. Deskripsi ini dilengkapi dengan contoh  nyata yang Bapak Eman Sulaeman  alami/lakukan  dalam  kehidupan  profesional sebagai dosen dan sebagai masyarakat biasa yang ada dikalangan paling bawah.

1. IDENTITAS DIRI

N   a   m  a            : Dr. EMAN SULAEMAN, SE., MM.
Jenis Kelamin          : Laki-laki
Tempat Tgl. Lahir    : KARAWANG, 07 Mei 1974
Pekerjaan               : Dosen
Pendidikan Terakhir  : S 2 MAGISTER MANAJEMEN
Alamat                   : Jl. Arjuna 14 Blok T No. 406 RT. 05 RW 11 Perumnas Bumi Telukjambe Karawang  Kd. Pos : 41361 HP. 081314714019
e-mail                    : emanloji@yahoo.co.id
web site/blog          : http://emanfeunsika.blogspot.com
Status Perkawinan    : a. sudah
  b. nama istri NENENG NURLELA
  c. jumlah anak  2  orang. 

Pengalaman Organisasi (di Lingkungan Unsika)

a.    Dosen Tahun 1999 s.d. sekarang
b.    Staf LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian) UNSIKA Tahun 2002 s.d.2004
c.     Staf Bagian Kemahasiswaan Unsika Tahun 2004 s.d. 2006        
d.    Ka. Bag Kemahasiswaan Unsika 2006 s.d. 2007
e.     Ketua Program Studi S1 Manajemen FE Unsika 2007 s.d. 2011
f.      Wakil Dekan FE Unsika Tahun 2011 s.d. Sekarang

Pengalaman Organisasi (Di Luar Unsika)
a.    Anggota Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Kabupaten Karawang Tahun 2004
b.    Sekretaris Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kabupaten Karawang masa khidmat 2012-2017
c.    Ketua 1 Bidang Tata Kelola ASPEGNU (Asosiasi Petambak Garam Nusantara) Periode 2012-2017

Pengalaman Pendidikan Formal
a.    Madrasah Ibtidayah MI Tamat Tahun 1986
b.    Sekolah Dasar Negeri Tamat Berijazah Tahun 1986
c.    Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP)  Negeri Tamat Berijazah Tahun 1989
d.    Pondok Pesantren 7 Tahun (1990-1997)
e.    Sekolah Menengah Atas (SMA)  Negeri Tamat Berijazah Tahun 1992
f.     Sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen UNSIKA  Tamat Berijazah Tahun 1998
g.    Magister Manajemen, Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia, Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tamat Berijazah Tahun 2008

Pengalaman Dalam Manajemen Kegiatan Mahasiswa :
a.    Anggota Senat Mahasiswa Mahasiswa FE UNSIKA
b.    Panitia (Sekretaris) Musyawarah Besar Mahasiswa UNSIKA
c.    Anggota Ikatan Mahasiswa Karawang-Bandung
d.    Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Pangkalan Karawang Tahun 1995-1997
 

Pengalaman Penelitian atau Karya Ilmiah

a.    Tahun 2004, Pengembangan Pola Dasar Kewirausahaan Mahasiswa UNSIKA Dalam Upaya Menciptakan Wirausahawan.
b.    Tahun 2005 Penerapan Matakuliah Kewirausahaan Dalam Struktur Kurikulum Sebagai Pola Ilmiah Pokok Universitas Singaperbangsa Karawang
c.    Tahun 2007, Pergeseran Matapencaharian Masyarakat Desa Puseurjaya Kec. Telukjambe Timur Karawang
d.    Tahun 2008  The Analysis of Professional Aptitude and Interpersonal Aptitude in correlation with the student’s learning quality at the Faculty of Economics Universitas Singaperbangsa Karawang and Productivity of lecturers.
e.    Tahun 2008, Pelaksanaan Soft Skils Bagi Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Unsika
f.     Tahun 2009, Analisis Kinerja Proses belajar Mengajar dosen di FE Unsika
g.    Tahun 2009, Sosialisasi Penguatan Kelembagaan Petani Turubuk Guna Menunjang Ekonomi Kerakyatan di Kec. Tegalwaru

2. Komitmen Bagi Pengabdian Pada Masyarakat

Contoh  nyata penerapan  ilmu/keahlian  Saya dalam  berbagai kegiatan pengabdian kepada  masyarakat. Dampak  perubahan    dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan tersebut !  

Deskripsi:
Kegiatan Pengabdian:
Kegiatan pengabdian yang Saya lakukan ada tiga model: yaitu 1) model keagamaan, 2) model kampus, 3) model umum. Model keagamaan itu contohnya: Pak Eman sering memberikan ceramah agama dan juga ceramah jum’at/khotib dan ceramah idul fitri serta idul adha. Juga menjadi pengurus Masjid Baitulmuttaqin Perumnas Bumi Telukjambe Karawang. Model kampus yakni Saya aktif sejak tahun 2003 dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan ini rutin dilaksanakan dalam bentuk Kuliah Nyata Mahasiswa (dulu KKN). Dalam kegiatan ini Saya menjadi pembimbing sesuai dengan Surat Tugas dari LPPM.  Kegiatan KNM Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang dikelola oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian). KNM ini menitikberatkan pada fungsi Fakultas/Program Studi di Masyarakat yang dikelola langsung oleh Fakultas atas koordinasi LPPM.  Pada kegiatan ini lebih diarahkan pada  pembinaan industri-industri kecil oleh mahasiswa dan dosen selama 30 hari mahasiswa tinggal di lapangan dan Pada tahun 2006 dengan konsep menggabungkan seluruh mahasiswa dari seluruh fakultas dengan membina desa dalam satu atau dua kecamatan di Kabuaten Karawang selama 30 hari.  Setiap desa diterjunkan 10 sampai 20 orang mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada dengan membina satu program utama yang diberikan oleh pemerintah Daerah. Pada tahun 2007-2008 program utama adalah pengentasan Buta Aksara (buta huruf), sehingga pada tahun 2008 Karawang menyatakan diri sebagai Kabupaten yang terbebas dari Buta Huruf.  Kegiatan dosen dalam hal ini adalah melakukan koordinasi antara pemerintah, diknas dan masyarakat, serta membimbing proses pembelajaran mahasiswa/masyarakat dalam pengentasan Buta Huruf.
Model Umum, yakni Saya melaksanakan kegiatan pengabdian seperti menjadi ketua panitia HUT RI, penasehat di lingkungan RT tempat tinggal, menjadi anggota pengawas pemilu tahun 2003-2004, memberikan penyuluhan-penyuluhan di masyarakat berkaitan dengan ekonomi kerakyatan dan atau koperasi. Menjadi Pengawas Pemilu DPR dan Presiden Tahun 2003 s.d. 2004
Dampak Perubahan
  • Bagi masjid di lingkungan Saya tinggal menjadi lebih makmur (banyak yang ikut sholat bejam’aah di masjid.
  • Bagi industri dapat kecil dapat mengelola keuangan dengan tertib. Manajemen produksi lebih terarah dan perencanaan yang jelas. Manajemen pemasaran yang relatif lebih memiliki nilai lebih, seperti model bentuk kemasan, cara memanjakan konsumen dan cara menciptakan mitra usaha kecil.
  • Pada tahun 2008 Karawang menyatakan diri sebagai Kabupaten yang terbebas dari Buta Huruf.
  • Masyarat lebih merasa terayomi.
  • Pemilu DPR dan Presiden tahun 2004 aman terkendali tidak banyak pelanggaran. Pidana Pemilu 2 kasus, pelanggaran administrasi 2 kasus, sengketa pemilu tidak ada

Dukungan masyarakat
·   Masyarakat sangat respon dan respek terhadap Saya ketika Saya datang ke tempat lokasi dimana Saya melaksanakan pengabdian
 

Sesama Saudara Harus akuuur .... serasi kan

Wisata Pendidikan

Wisata Pendidikan
Inda Kirana Protokol Democrazy Menerima Cendramta Dari FE UNSIKA