Urgensi Program Pengembangan
soft skills bagi mahasiswa fakultas ekonomi unsika
Oleh : Eman Sulaeman
Dalam mewujudkan hakekat pengembangan kemahasiswaan tersebut di atas bukanlah pekerjaan yang gampang, perlu keseriusan atau konsistensi serta keberlanjutan suatu program guna mendapatkan kualitas mahasiswa atau sarjana yang memadai.
Menurut Ibu Illah Sailah (2007) bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi seringkali dikeluhkan oleh para pengguna sarjana. Mereka sering dianggap sebagai sarjana ”payah”. Kata ”payah” ini bisa berarti sarjana sekarang tidak tangguh, cepet bosan, bertabiat seperti kutu loncat, tidak bekerjasama, kurang jujur, tidak memiliki integritas dan kurang memiliki rasa humor.
Dibagian lain Ibu Illah Sailah menyebutkan bahwa sarjana saat ini banyak yang suka ”muntaber”, alias mundur tanpa berita. Maksudnya jika mereka sudah teken kontrak 2 tahun, baru 6 bulan sudah bosan atau tidak tahan menghadapi dunia kerja. Bagus kalau mereka memberi tahu pimpinan secara langsung. Acapkali, mereka pergi begitu saja tanpa pemberitahuan alias ”muntaber”.
Guna mewujudkan hakekat pengembangan kemahasiswaan itu, serta menghindari yang telah diilustrasikan oleh Ibu Illah Sailah seperti sarjana yang ”payah”, ”muntaber” dan lain-lain, maka Fakultas Ekonomi Unsika dengan sivitas akademiknya berkepentingan untuk mensukseskan program pengembangan kemahasiswaan seperti kegiatan penalaran, kesejahteraan mahasiswa, minat bakat kepedulian sosial dan kegiatan penunjang lainnya, termasuk juga program pengembangan soft skill bagi mahasiswa.
Pengetahuan soft skill tidak lain adalah kemampuan seseorang untuk bisa beradaptasi dan benkomunikasi dengan baik pada lingkungan dimana dia berada. Ini penting, karena banyak para lulusan penguruan tinggi ketika diminta berbicara, menyampaikan ide atau gagasan serta mempresentasikan karyanya, tidak siap. Dalam manajemen modern ditemukan bahwa suksesnya seseorang tidak hanya ditentukan dari kecerdasan semata, tapi juga soft skill yang dimiliki