Rabu, April 09, 2008

TANAMAN TURUBUK PERLU PERHATIAN

A. Pendahuluan
Turubuk (saccharum spontaneum) sebagai salah satu komoditas perkebunan sejenis sayur-sayuran yang berada di Kabupaten Karawang khususnya di Kecamatan Tegalwaru desa, Cintawargi, Cintalaksana, Cintalanggeng dan Mekarbuana perlu didorong peningkatannya baik dari segi kualitas mapun kuantitasnya. Prospek pengembangan komoditi Turubuk untuk masa depan cukup baik, mengingat beberapa hal yang mendukung seperti :
a) Peluang pasar masih terbuka
b) Lahan potensial untuk pengembangan tanaman turubuk tersedia cukup luas
c) Penduduk Kab. Karawang yang mencapai 1,9 jt-an, merupakan pasar local yang potensial bagi produsen tanaman turubuk.
Berdasarkan kondisi ini, petani turubuk di Kab. Karawang mempunyai prospek untuk dikembangkan.

B. Profil Potensi Sumber Daya Eksisting Daerah
1) Sumber Daya Manusia
Para petani turubuk hampir rata-rata berumur 38 tahun-an, secara fisik mereka dapat diandalkan. Jumlah kepala keluarga (KK) yang terlibat adalah sebanyak ± 46 orang di desa Cintalaksana dan ± 31 orang di desa Cintawargi
2) Sumber Daya Alam
Wilayah perkebunan turubuk di kec. Tegalwaru mencakup 3 Desa yaitu: Cintalanggeng, Cintalaksana, Cintawargi dengan potensi perkebunan seluas ± 100 ha yang baru digunakan 30 ha
3) Industri
Perkebunan Turubuk masih dikelola tradisional, artinya belum dikelola secara industri, Teknologinya pun masih bersifat turun temurun dari masing-masing keluarga atau tetangga berkebun. Jarak tanam, mulai dari menanam sampai dengan panen pertama adalah sekitar 6 bulan, sedangkan umur produktifnya sampai dengan 3 tahun sejak panen pertama. Potensi produksi/sekali panen atau sekali memetik per hektar adalah Rp.15.000/Gedeng (nama satuan lokal) per 2 minggu. Satu gedeng asumsi harga Rp. 15.000 maka dalam satu hektar dapat menghasilkan nilai produksi sebesar Rp. Rp. 22.500.000 dalam satu bulan 2 minggu. Dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
4) Jejaring Perdagangan
Jaringan pasar penjualan masih bersifat local, belum dapat menembus pasar-pasar besar seperti Cibitung, Jakarta, apalagi ke Supermarket. Jaringan pasar masih disekitar Kab. Karawang dan ini pun masih pasar-pasar tertentu, artinya belum merata.
5) Pasar
Penjualan turubuk dilakukan oleh petani langsung melalui tengkulak, karena para petani tidak punya akses yang lebih luas. Harga yang berlaku sampai dengan Januari tahun 2008 harga dipasaran adalah sebesar Rp. 25.000 per gedeng (satuan lokal)
6) Produk Unggulan Daerah
Tanaman turubuk merupakan jenis produk unggulan local yaitu daerah Kec. Tegalwaru, tepatnya pada desa Cintalanggeng, Cintawargi dan Cintalaksana. Produk ini sudah berjalan lama, namun belum terkelola dengan baik sehingga memproduksinya masih bersifat tradisional.

C. Permasalahan Potensial di Masyarakat yang Perlu Diselesaikan
Permasalahan potensial di masyarakat yang segera perlu ditertibkan adalah :
1) Kelembagaan petaninya masih lemah (Penguatan Organisasi petani)
2) Tingkat keterampilan SDM dalam pengelolaan tanaman Turubuk masih terbatas sehingga tingkat produksinya tidak dapat diketahui secara cermat.
3) Akses pasar masih sifatnya lokal.

D. Solusi
Dalam upaya memberikan solusi alternatif terhadap permasalahan di atas, maka Pemerintah Kabupaten Karawang dapat membuat program SIBERMAS ( Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat ) yang di dalamnya melibatkan unsur masyarakat, unsur pemerintah, dan unsur perguruan tinggi (FE. UNSIKA).
Adapun motivasi dalam melibatkan perguruan tinggi dalam hal ini Fakultas Ekonomi UNSIKA (Univeristas Singaperbangsa Karawang) adalah untuk mengkonsolidasikan perannya terhadap Pengembangan Ekonomi Kerakyatan yang pada gilirannya dapat membantu akselerasi pembangunan Ekonomi di Kabupaten Karawang.

E. Penutup
Dengan tulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan evaluasi dalam pengembangan potensi masyarakat di pedesaan khususnya di desa Cintawargi dan desa Cintalaksana kecamatan Tegalwaru Kab. Karawang

Sesama Saudara Harus akuuur .... serasi kan

Wisata Pendidikan

Wisata Pendidikan
Inda Kirana Protokol Democrazy Menerima Cendramta Dari FE UNSIKA